Kasus-kasus difabel berhadapan dengan hukum seperti fenomena gunung es, dimana kasus yang muncul di permukaan sangat sedikit di bandingkan dengan kasus-kasus yang tidak terungkap di ranah publik. Hal ini depngaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya:
Lomba Foto Esai Temu Inklusi adalah sebuah program dalam upaya mengapresiasi hasil karya foto bercerita, baik dari kalangan umum tanpa kecuali. SIGAB bekerjasama dengan Komisi Yudisial mengajak masyarakat umum dan Mahasiswa untuk mengabadikan momen praktek terbaik dunia hukum dan peradilan bagi difabel di Indonesia. Foto dapat menceritakan tentang sarana dan prasarana yang ramah terhadap difabel yang sudah ada di berbagai kantor lembaga peradilan di Indonesia.
“Sigab, bertahun-tahun lembaga ini mengadvokasi difabel berhadapan dengan hukum. Kerja-kerja telah dilakukan, berbagai perubahan telah nyata terlihat.”
Lima tahun sudah Sipora Purwanti terlibat dalam advokasi terhadap difabel yang berhadapan dengan hukum. Aktivitasnya ini dia mulai jalani ketika bergabung dengan Sasana Inklusi dan Gerakan Advokasi Difabel (SIGAB). Purwanti menuturkan tak mudah membantu difabel ketika harus berhadapan dengan kasus hukum. "Tapi ini pengalaman menarik dan asyik untuk didalami," kata Purwanti pada kisaran April 2018 di Kantor Sigab.
Potret Difabel berhadapan dengan Negara (Cetakan 2)
Body:
Difabel berhadapan hukum menjadi perbincangan yang luas saat ini. Banyak pihak tergugah mengkaji, meneliti dan mencoba menyadarinya. Sistem hukum dinilai diskriminatif dan belum fair kepada difabel. Norma-norma hukum, perilaku aparat penegak hukum, hukum acara peradilan, sarana prasarana peradilan, budaya hukum sampai dengan pertimbangan sanksi kasus, masih dianggap belum mengakomodasi kerentanan dan hambatan-hambatan difabilitas.