Kasus-kasus difabel berhadapan dengan hukum seperti fenomena gunung es, dimana kasus yang muncul di permukaan sangat sedikit di bandingkan dengan kasus-kasus yang tidak terungkap di ranah publik. Hal ini depngaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya:
Polemik hak pilih difabel mental tiba-tiba mencuat ke permukaan. Beberapa orang yang mewakili suatu partai politik mempertanyakan kapasitas dan kemampuan difabel mental dalam memilih. Pada saat bersamaan, muncul ejekan, ujaran dan video-video yang tidak menghargai harkat dan martabat difabel mental. Polemik hak pilih difabel berdampak luas pada diskriminasi yang tidak hanya terkait hak pilih, tetapi pada hak-hak mendasar yang melekat pada harkat dan martabat manusia.
Wonosobo – Sasana Inklusi dan Gerakan Advokasi Difabel (SIGAB Indonesia) turut berpartisipasi berbagi pengetahuan dalam kegitan ‘Festival Desa #Dari Desa Untuk Bangsa’ yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Wonosobo pada 7 – 8 November 2018. Dalam kegiatan yang dilaksanakan di Gedung Adipura Kencana Wonosobo tersebut, SIGAB Indonesia berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang perintisan Desa Inklusi pada sesi ‘Bursa Pengetahuan Desa’.