Sigab Inisiasi Grup Penelitian tentang Difabilitas

Sigab.or.id, Yogyakarta– Sasana Integrasi dan Advokasi Difabel (SIGAB) bersama beberapa lembaga donor seperti Christian Blind Mission (CBM), NLR, UNESCO, Save the Children, Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), dan The Asia Foundation menggagas adanya grup penelitian. yang salah satu tujuannya adalah menjadi wadah bagi siapapun untuk lebih mengorganisasi penelitian-penelitian tentang difabilitas.
Ide kemunculan research group ini bermula dari pertemuan pada bulan November 2014, muncullah realisasi pembentukan research group yang pertemuan awalnya telah terlaksana pada tanggal 7 Mei 2015 di Jakarta SIGAB merupakan DPO pertama yang hadir dalam pertemuan tersebut, namun ke depan diharapkan DPO lain juga dapat turut bergabung dalam grup penelitian yang bersifat informal dan swadaya ini.
Joni Yulianto mengungkapkan “Research group ini sebenarnya adalah sebuah kelompok yang tidak formal dan diinisiasi oleh beberapa lembaga yang punya concern terhadap penelitian-penelitiaan terkait dengan isu-isu difabel. Salah satu persoalan yang muncul pada saat itu adalah adanya banyak organisasi yang melakukan penelitian terkait difabel, tapi tidak saling tahu penelitian apa saja yang sudah dikerjakan, kontribusinya akan seperti apa dan sebagainya. Keluhan lain yang muncul adalah banyak penelitian tentang difabel itu sulit untuk diakses”.
“Beberapa kesepakatan yang muncul dalam pertemuan tersebut adalah: kelompok ini akan menjadi media berbagi tentang penelitian-penelitian yang sedang dan telah dilakukan oleh organisasi yang punya program penelitian terkait isu difabel, menjadi forum untuk mengidentifikasi bersama terkait penelitian-penelitian yang kedepan bisa dilakukan bersama untuk mendukung program-program terkait dengan isu-isu difabel,
Joni berharap dengan adanya grup riset ini, dapat meningkatkan kapasitas DPO dalam melakukan penelitian. “sebab selama ini yang lebih banyak melakukan penelitian bukan organisasi difabel dan justru lebih banyak fihak nondifabel yang melakukannya.,” tambah Joni.
Research group ini berbentuk nonformal jadi siapa saja bisa bergabung didalamnya asalkan punya ide dan ketertarikan meneliti terkait isu-isu difabel. Hal pertama yang akan dilakukan di research group adalah mengumpulkan hasil-hasil penelitian terkait isu difabel dan membuat plarform online untuk mengarsipkan.
“Rencananya arsip ini akan diletakkan website www.solider.or.id dan ada subdomainnya” pungkas Joni Yulianto.