Program Kerja 2014 - 2019

Sampai dengan tahun 2014 mendatang, beberapa program yang akan dilaksanakan oleh SIGAB adalah sebagai berikut:
1. Disability and Legal Information Website (DLI) project
Melalui dukungan Australia Partnership for Justice (AIPJ), saat ini SIGAB mengelola sebuah program yang diharapkan dapat menjadi pusat informasi dan jejaring terkait dengan akses difabel terhadap keadilan. Semula program ini diarahkan kepada penyediaan informasi hukum dan difabilitas melalui website www.solider.or.id. Namun demikian, setelah melalui refleksi dan dialog dengan berbagai pihak, program ini dimodifikasi arah dan tujuannya dalam rangka menjawab beberapa kebutuhan atas: 1) informasi akses terhadap hukum dan keadilan, maupun informasi dasar seputar difabilitas yang lebih luas, baik bagi difabel sendiri maupun bagi penegak hukum, pembela hukum maupun stakeholder lain terkait; 2) jaringan organisasi difabel, organisasi pembela hukum serta penegak hukum dalam rangka melakukan upaya bersama mewujudkan akses hukum yang adil bagi difabel.
Beberapa capaian yang telah dihasilkan pada tahun pertama adalah:
A. Terbentuknya embrio jaringan dalam bentuk aliansi untuk akses hukum yang adil bagi difabel di Yogyakarta dan Solo Raya melalui diskusi komunitas serta penanganan kasus bersama.
B. Website solider sebagai media penyampai informasi hukum dan difabilitas telah online dan beroperasi.
C. Terbangunnya peluang kemitraan dengan organisasi bantuan hukum di beberapa daerah, serta DPO di tingkat daerah sebagai hasil dari rangkaian kegiatan jejaring yang dilakukan.
Adapun pada tahun-tahun yang akan dating, selain meneruskan capaian yang telah diperoleh sebelumnya, DLI project akan mencoba meningkatkan capaian sebagai berikut:
A. Terbentuknya jaringan advokasi hukum dengan melibatkan unsur-unsur DPO, OBH serta APH dalam rangka membangun akses hukum yang adil bagi difabel.
B. Adanya fitur konsultasi hukum dan complain center sebagai wadah konsultasi dan pengaduan bagi difabel.
C. Peningkatan kapasitas contributor solider di berbagai daerah dalam hal legal knowledge dan jurnalistik.
2. Program Advokasi
Ada dua jenis kegiatan advokasi yang selama ini sedang dan akan terus dikembangkan. Yang pertama adalah advokasi dalam rangka membangun awareness dan mainstreaming difabilitas. SIGAB meyakini bahwa salah satu tahapan untuk tercapainya kesetaraan hak difabel adalah ketika difabilitas telah menjadi mainstream dalam berbagai lapis pemerintah dan masyarakat. Untuk itu, penting untuk memfasilitasi forum-forum dimana isu terkini terkait difabilitas semakin banyak diperbincangkan oleh difabel sebagai subyek hak, maupun pihak terkait lainnya. Salah satu yang akan SIGAB laksanakan adalah diskusi rutin komunitas yang akan diselenggarakan sebulan sekali dengan mengangkat tema-tema public yang menjadi kepentingan difabel. Selain itu, SIGAB juga akan menyelenggarakan radio online sebagai wadah berbagi informasi yang lebih luas.
Yang ke dua adalah advokasi yang bersifat responsive e.g. advokasi kasus diskriminasi, pembelaan hukum, review dan kritisi kebijakan dan lain sebagainya. Dalam hal ini, ada beberapa isu yang saat ini menjadi perhatian SIGAB untuk segera direspon, ya itu isu akses terhadap keadilan dan hukum bagi difabel, kebijakan terkait difabel di DIY (PERDA difabel, PERGUB dan implementasinya), akses terhadap jaminan kesehatan masyarakat bagi difabel, serta advokasi undang-undang difabel sebagai turunan ratifikasi konvensi hak difabel.
3. Penelitian Independen
SIGAB mendefinisikan penelitian independen sebagai penelitian yang dimaksudkan untuk menggali informasi terkait situasi social difabel dan tingkat pemenuhan hak serta inklusi social difabel. Sebagai sebuah penelitian yang independen, penelitian ini tidak terikat pada kerangka suatu disiplin tertentu, ataupun kurun waktu, serta kelompok masyarakat dan wilayah tertentu. Hasil penelitian ini akan menjadi dasar bagi SIGAB dalam menentukan agenda advokasi baik di tingkat local maupun nasional / regional / internasional. Sedikitnya dua hasil penelitian ditargetkan dapat diterbitkan setiap tahunnya.
4. PENDIDIKAN POLITIK DALAM RANGKA MEMBANGUN PARTISIPASI POLITIK DIFABEL UNTUK MEWUJUDKAN PEMERINTAHAN YANG DEMOKRATIS DAN INKLUSIF
Melalui dukungan The Asia Foundation / Aus Aid, program ini ditujukan untuk melakukan pendidikan politik kepada difabel di DIY, Jawa Timur, Kalimantan Timur serta Sulawesi Selatan dalam rangka meningkatkan ruang dan partisipasi difabel dalam pestademokrasi di negeri ini. Difabel, sebagai bagian integral warga Negara yang mempunyai hak dan kewajiban yang sama, masih seringkali terpinggirkan pemenuhan hak politiknya. Selain akses fisik yang masih menjadi kendala besar bagi difabel untuk menggunakan hak suara memilihnya, hak dipilih serta keterwakilan politik yang masih kecil, kepentingan mereka juga hamper sama sekali tak terwakili oleh para pelaku politik. Itu barangkali sebabnya mengapa difabel dan kepentngan mereka tak banyak dibicarakan, bahkan tidak menjadi pertimbangan dalam perencanaan kebijakan dan program pembangunan yang merupakan produk dari para actor politik. Selain mengedukasi difabel dan masyarakat akan hak politik difabel, program ini juga akan mengukur tingkat perspektif difabilitas di kalangan partai politik dan calon legislative.